PENGHEMAT LISTRIK,BENARKAH MENGHEMAT??
Apakah anda pernah didatangi sales penjual alat penghemat listrik/kapasitor bank?
Jika pernah,berapa harga yang ditawarkan?200 ribu?300 ribu?
Jika belum pernah,sebaiknya anda baca artikel ini.
Sekitar tahun 2000an,saya pernah didatangi oleh sales tersebut,dia menawarkan alat penghemat listrik yang katanya bisa menghemat listrik hingga 30%.
Presentasinya,didalam alat itu terdapat kapasitor produk jerman,tidak dijual disini(indonesia).
Cara kerjanya alat tersebut dicolok pada stopkontak terdekat dengan KWH meter agar arus dari PLN lebih dahulu mampir pada alat itu untuk ditabung sementara didalam kapasitor(makanya ditambah kata "bank").
Jika ada peralatan listrik yang dihidupkan,maka arus untuk start awal diambil dari kapasitor tersebut sehingga tidak membebani KWH meter.
Sales itu meyakinkan saya dengan kalimat sakti "produk jerman".
OK deh,saya percaya secara dunia mengakui kwalitas produk jerman,maka saya tanyakan harganya,ternyata diluar perkiraan saya.
Tadinya saya kira,harganya kisaran Rp50.000,ternyata Rp180.000.
Meski agak ragu,saya beli alat itu,dengan pertimbangan sang sales memberi garansi(saya lupa berapa lama,kalau gak salah,10 tahun).
Ternyata...
Setelah alat penghemat listrik saya pasang,saya mulai rutin memeriksa rekening listrik,karena menurut si sales,efeknya baru terasa setelah 2 bulan pemakaian.
Memang setelah 3 bulan,ada penurunan biaya tagihan listrik,sekitar 1-2%,saya fikir,ini masih normal seperti tagihan listrik sebelumnya.
Menurut sales,penghematan 30% bertahap,sampai beberapa bulan.
Tetapi setelah kira-kira 1 tahun,saya perhatikan rekening listrik,bukan penurunan bertahap,namun grafiknya turun naik.
Apa yang dikatakan hemat sampai 30%,tidak pernah terjadi,kalaupun ada pengurangan,paling tinggi hanya 5%,lalu melonjak lagi.
Setelah beberapa lama pemakaian,akhirnya sang kapasitor bank sekarat(saya tidak ingat sudah berapa lama pemakaian,mungkin 5 tahunan).
Ternyata kerusakannya pada box fuse meleleh karena kepanasan,sehingga tidak mengalirkan arus.
Perkiraan saya,kerusakan hanya pada fuse,sedangkan kapasitor baik-baik saja,maka saya berinisiatif memperbaikinya sendiri.
Setelah casing saya bongkar,saya perhatikan kapasitornya,dan rasanya saya mengenalinya.
Ternyata kapasitor ukuran 30uF/450volt warna putih,sering saya jumpai di toko part langganan saya.
Dan di bodynya tidak ada bahasa jerman(meski saya tidak mengerti bahasa jerman,paling tidak pernah lihat tulisannya,hehehe).
Ternyata selama ini saya ditipu,kalau cuma kapasitor itu,mending beli di toko langganan saya saja,harganya juga gak sampai gocap.
Benarkah menghemat?
saya mulai penasaran dengan alat ini dan cari infonya di google.
Saya menemukan satu forum yang membahas soal alat ini,pembahasannya bahkan sampai tingkat penghitungan rumus-rumus fisika yang rumit.
Saya tentu tidak bisa memuat diskusi mereka dalam artikel ini,bukan karena tidak dapat izin,tapi karena saya tidak ingin menularkan kepusingan saya saat mengikuti diskusi mereka kepada pembaca artikel saya,hehehe..
Lagipula,saya hanya ingin menyampaikan dengan bahasa sederhana,agar mudah dicerna.
Inti dari diskusi mereka,kapasitor bank hanya efektif pada peralatan listrik dengan beban induktif,seperti mesin air,kipas angin,dan segala peralatan yang menggunakan kumparan,namun peralatan tersebut sudah memiliki kapasitor yang sesuai untuk start awal.
Saya tidak ingin menyimpulkan apakah alat ini benar-benar menghemat atau tidak,tetapi kalau dilihat dari prinsip kerja kapasitor,yaitu menyimpan daya sementara,penghematannya mungkin karena start awal peralatan listrik diambil dari arus yang tersimpan dalam kapasitor,tidak mengambil langsung dari KWH meter.
Kita mungkin beranggapan penghematan yang dilakukan alat penghemat itu adalah mengurangi daya yang dibutuhkan peralatan listrik,misalnya daya untuk menyalakan mesin air adalah 100 watt,dengan alat penghemat maka dayanya menjadi 50 watt.
Padahal daya yang diperlukan tetap 100 watt,dan alat penghemat listrik hanya menghilangkan daya tarikan awal.
Sales itu meyakinkan saya dengan kalimat sakti "produk jerman".
OK deh,saya percaya secara dunia mengakui kwalitas produk jerman,maka saya tanyakan harganya,ternyata diluar perkiraan saya.
Tadinya saya kira,harganya kisaran Rp50.000,ternyata Rp180.000.
Meski agak ragu,saya beli alat itu,dengan pertimbangan sang sales memberi garansi(saya lupa berapa lama,kalau gak salah,10 tahun).
Ternyata...
Setelah alat penghemat listrik saya pasang,saya mulai rutin memeriksa rekening listrik,karena menurut si sales,efeknya baru terasa setelah 2 bulan pemakaian.
Memang setelah 3 bulan,ada penurunan biaya tagihan listrik,sekitar 1-2%,saya fikir,ini masih normal seperti tagihan listrik sebelumnya.
Menurut sales,penghematan 30% bertahap,sampai beberapa bulan.
Tetapi setelah kira-kira 1 tahun,saya perhatikan rekening listrik,bukan penurunan bertahap,namun grafiknya turun naik.
Apa yang dikatakan hemat sampai 30%,tidak pernah terjadi,kalaupun ada pengurangan,paling tinggi hanya 5%,lalu melonjak lagi.
Setelah beberapa lama pemakaian,akhirnya sang kapasitor bank sekarat(saya tidak ingat sudah berapa lama pemakaian,mungkin 5 tahunan).
Ternyata kerusakannya pada box fuse meleleh karena kepanasan,sehingga tidak mengalirkan arus.
Perkiraan saya,kerusakan hanya pada fuse,sedangkan kapasitor baik-baik saja,maka saya berinisiatif memperbaikinya sendiri.
Setelah casing saya bongkar,saya perhatikan kapasitornya,dan rasanya saya mengenalinya.
Ternyata kapasitor ukuran 30uF/450volt warna putih,sering saya jumpai di toko part langganan saya.
Dan di bodynya tidak ada bahasa jerman(meski saya tidak mengerti bahasa jerman,paling tidak pernah lihat tulisannya,hehehe).
Ternyata selama ini saya ditipu,kalau cuma kapasitor itu,mending beli di toko langganan saya saja,harganya juga gak sampai gocap.
Benarkah menghemat?
saya mulai penasaran dengan alat ini dan cari infonya di google.
Saya menemukan satu forum yang membahas soal alat ini,pembahasannya bahkan sampai tingkat penghitungan rumus-rumus fisika yang rumit.
Saya tentu tidak bisa memuat diskusi mereka dalam artikel ini,bukan karena tidak dapat izin,tapi karena saya tidak ingin menularkan kepusingan saya saat mengikuti diskusi mereka kepada pembaca artikel saya,hehehe..
Lagipula,saya hanya ingin menyampaikan dengan bahasa sederhana,agar mudah dicerna.
Inti dari diskusi mereka,kapasitor bank hanya efektif pada peralatan listrik dengan beban induktif,seperti mesin air,kipas angin,dan segala peralatan yang menggunakan kumparan,namun peralatan tersebut sudah memiliki kapasitor yang sesuai untuk start awal.
Saya tidak ingin menyimpulkan apakah alat ini benar-benar menghemat atau tidak,tetapi kalau dilihat dari prinsip kerja kapasitor,yaitu menyimpan daya sementara,penghematannya mungkin karena start awal peralatan listrik diambil dari arus yang tersimpan dalam kapasitor,tidak mengambil langsung dari KWH meter.
Kita mungkin beranggapan penghematan yang dilakukan alat penghemat itu adalah mengurangi daya yang dibutuhkan peralatan listrik,misalnya daya untuk menyalakan mesin air adalah 100 watt,dengan alat penghemat maka dayanya menjadi 50 watt.
Padahal daya yang diperlukan tetap 100 watt,dan alat penghemat listrik hanya menghilangkan daya tarikan awal.
Saya ambil contoh dari kehidupan rumah tangga misalnya seperti ini,setelah suami gajian,istri telah memiliki perencanaan keuangan untuk keperluan apa saja,seperti belanja untuk 1 bulan(+biaya tak terduga),bayar listrik(+biaya tak terduga),bayar uang sekolah(+biaya tak terduga),bensin(+biaya tak terduga),dan lain-lain(+biaya tak terduga).
Nah,fungsi kapasitor bank adalah menghilangkan "biaya tak terduga".
Masalahnya,kapasitor bank tidak bisa menghilangkan semua "biaya tak terduga" tersebut.
Bahkan justru,gara-gara kapasitor bank,ada satu atau lebih keperluan yang biasanya budget per bulan tetap,malah jadi +biaya tak terduga.
Masih perlukah penghemat listrik?
Ini sekedar teori logika sederhana,saat menyalakan peralatan listrik,start awal biasanya tinggi sekali,karena untuk mengisi daya pada kapasitor dalam rangkaian.
Contoh kasus,mungkin anda yang memiliki tv era 80an pernah mengalami,saat menyalakan tv,tiba-tiba mcb di KWH trip/jepret,lalu setelah dipasang stabilizer,mcb aman,walaupun stabilizer yang dipasang adalah type murahan.
Padahal stabilizer murahan itu hanya berisi resistor semen,bukan kapasitor.
Contoh kasus kedua,(sekarang mungkin masih terjadi),saat mesin air menyala,maka semua peralatan listrik dirumah harus dimatikan dulu termasuk lampu.
Dua contoh kasus diatas dulu sering ditemui,karena daya listrik yang umum dipakai masyarakat adalah 450 watt.
sedangkan sekarang daya minimal untuk rumah adalah 900 watt,bahkan 1300 watt,sehingga menyalakan mesin air sudah aman,gk perlu lagi mematikan peralatan seluruh kawasan.
Menurut saya,alat penghemat listrik/kapasitor bank lebih cocok dipakai untuk peralatan yang penggunaannya bersifat temporer,misalnya mesin cuci atau mesin air.
Pada mesin cuci,cara kerja mesin yang mengharuskan dinamo berputar bolak balik dan ada jeda,penggunaan kapasitor bank akan meringankan start awal dinamo.
Pada mesin air,mesin akan bekerja jika air pada toren/tandon air menipis,tentu membutuhkan arus tinggi untuk start awal.
Penempatan kapasitor bank tentu lebih berguna untuk meringankan start awal arus dari KWH meter.
Sedangkan pada peralatan lain seperti mesin pendingin(kulkas atau AC),tidak terlalu urgent,karena kedua peralatan itu setelah start awal akan bekerja terus menerus(konstan),yang pemakaian dayanya stabil.
Jika anda sudah terlanjur membeli produk penghemat listrik,tak perlu menyesal,pasang saja pada stop kontak yang dekat dengan mesin cuci atau mesin air.
Buat anda yang tertarik membuatnya,caranya cukup mudah kok.
Beli saja kapasitor di toko spare part dinamo (kipas angin/mesin cuci/mesin air) ukuran 30mF/450V,lalu rangkai seperti gambar ini;
Penggunaannya cukup tancapkan steker ke stop kontak yang dekat dengan mesin cuci atau mesin air.
Agar lebih aman,rangkaian diatas sebaiknya dikemas dalam casing.
Bagaimana cara menghemat listrik?
Cara menghemat listrik yang paling efisien tetap pada kedisiplinan diri dalam menggunakan listrik,yaitu mematikan peralatan listrik yang tidak perlu/tidak digunakan.
Walaupun seandainya alat penghemat tersebut benar-benar menghemat,tetapi kebiasaan diri tidak berubah,misalnya setelah menyalakan peralatan,ditinggalkan untuk melakukan aktifitas lain,tetap saja pemakaian listrik menjadi mubazir,karena beranggapan biaya listrik masih terjangkau,karena memiliki alat penghematnya.
Saya sudah beberapa kali menemui,saat bertamu kerumah orang,tv menyala tetapi ditinggalkan pemirsanya,yang ternyata sedang ngobrol dirumah tetangga.
Bukankah lebih baik dia mematikan tv lalu mengalihkan penggunaan listrik kepada penggunaan mesin lain yang sedang membutuhkan,atau tidak menggunakan listrik sama sekali?
Jika anda punya pengalaman dengan alat penghemat listrik,silahkan berbagi di kotak komentar,agar pembaca lain tercerahkan.
Nah,fungsi kapasitor bank adalah menghilangkan "biaya tak terduga".
Masalahnya,kapasitor bank tidak bisa menghilangkan semua "biaya tak terduga" tersebut.
Bahkan justru,gara-gara kapasitor bank,ada satu atau lebih keperluan yang biasanya budget per bulan tetap,malah jadi +biaya tak terduga.
Masih perlukah penghemat listrik?
Ini sekedar teori logika sederhana,saat menyalakan peralatan listrik,start awal biasanya tinggi sekali,karena untuk mengisi daya pada kapasitor dalam rangkaian.
Contoh kasus,mungkin anda yang memiliki tv era 80an pernah mengalami,saat menyalakan tv,tiba-tiba mcb di KWH trip/jepret,lalu setelah dipasang stabilizer,mcb aman,walaupun stabilizer yang dipasang adalah type murahan.
Padahal stabilizer murahan itu hanya berisi resistor semen,bukan kapasitor.
Contoh kasus kedua,(sekarang mungkin masih terjadi),saat mesin air menyala,maka semua peralatan listrik dirumah harus dimatikan dulu termasuk lampu.
Dua contoh kasus diatas dulu sering ditemui,karena daya listrik yang umum dipakai masyarakat adalah 450 watt.
sedangkan sekarang daya minimal untuk rumah adalah 900 watt,bahkan 1300 watt,sehingga menyalakan mesin air sudah aman,gk perlu lagi mematikan peralatan seluruh kawasan.
Menurut saya,alat penghemat listrik/kapasitor bank lebih cocok dipakai untuk peralatan yang penggunaannya bersifat temporer,misalnya mesin cuci atau mesin air.
Pada mesin cuci,cara kerja mesin yang mengharuskan dinamo berputar bolak balik dan ada jeda,penggunaan kapasitor bank akan meringankan start awal dinamo.
Pada mesin air,mesin akan bekerja jika air pada toren/tandon air menipis,tentu membutuhkan arus tinggi untuk start awal.
Penempatan kapasitor bank tentu lebih berguna untuk meringankan start awal arus dari KWH meter.
Sedangkan pada peralatan lain seperti mesin pendingin(kulkas atau AC),tidak terlalu urgent,karena kedua peralatan itu setelah start awal akan bekerja terus menerus(konstan),yang pemakaian dayanya stabil.
Jika anda sudah terlanjur membeli produk penghemat listrik,tak perlu menyesal,pasang saja pada stop kontak yang dekat dengan mesin cuci atau mesin air.
Buat anda yang tertarik membuatnya,caranya cukup mudah kok.
Beli saja kapasitor di toko spare part dinamo (kipas angin/mesin cuci/mesin air) ukuran 30mF/450V,lalu rangkai seperti gambar ini;
skema kapasitor bank |
Agar lebih aman,rangkaian diatas sebaiknya dikemas dalam casing.
Bagaimana cara menghemat listrik?
Cara menghemat listrik yang paling efisien tetap pada kedisiplinan diri dalam menggunakan listrik,yaitu mematikan peralatan listrik yang tidak perlu/tidak digunakan.
Walaupun seandainya alat penghemat tersebut benar-benar menghemat,tetapi kebiasaan diri tidak berubah,misalnya setelah menyalakan peralatan,ditinggalkan untuk melakukan aktifitas lain,tetap saja pemakaian listrik menjadi mubazir,karena beranggapan biaya listrik masih terjangkau,karena memiliki alat penghematnya.
Saya sudah beberapa kali menemui,saat bertamu kerumah orang,tv menyala tetapi ditinggalkan pemirsanya,yang ternyata sedang ngobrol dirumah tetangga.
Bukankah lebih baik dia mematikan tv lalu mengalihkan penggunaan listrik kepada penggunaan mesin lain yang sedang membutuhkan,atau tidak menggunakan listrik sama sekali?
Jika anda punya pengalaman dengan alat penghemat listrik,silahkan berbagi di kotak komentar,agar pembaca lain tercerahkan.
Update.
Terakhir kali saya didatangi sales,dia menawarkan dengan harga Rp1juta.
Iming-imingnya,diskon sekian persen harganya jadi Rp666ribu.
anda ketipu., kapasitor cuma berlaku untuk lampu neon ber-balast trafo, bukan yg lain. saya tes buat kipas angin, pompa air, motor listrik dg hasil amper sama aja, bahkan naik/membebani
ReplyDeletebener gan,tapi meski tertipu saya tetap untung.
Deleteuntungnya tertipu saat harga masih 180 ribu,karena sales yg datang belakangan ini menawarkan alat tersebut dengan harga 1 juta(untuk menarik perhatian,mereka memberi harga 666ribu sebagai harga promosi).
kapasitor memang efektif untuk lampu neon berbalast trafo,untuk menghilangkan kedipan starter,sedangkan untuk pompa air,motor listrik tujuannya untuk meredam tarikan awal yg besar.
kalau ternyata hasil eksperimen agan hasil amper malah naik,saya rasa ukuran kapasitornya yg tidak sesuai,karena untuk menentukan kapasitor ada hitungannya tersendiri.
Saya masuk blog ini karena hari ini baru saja ada seles datang menawarkan harganya 400 rb, dan untuk persahabatan kali ini memberi harga bonus dengan 350 rb...
ReplyDeleteeh nanti dulu saya mau lihat komentar di internet, wah ternyata saya dan teman gak usah beli...
Sales kasi contoh sebelum dan sesudah memakai alat dengan amper meter kali voltase menghasilkan watt...
Untuk arus DC benar, tapi untuk AC tak semudah teori itu...
Salaamm
Wah,promonya pake kata "persahabatan" gan?
DeletePadahal dia untung besar tuh.
ane masih pake lampu petromak...bisa hemat minyak tanah ga tu alat?
ReplyDeleteKayaknya boros,gan.
DeleteBuktinya,sekarang udh langka. :)
sbnrnya aq bingung,,,,yg jelas alat penghemat listrik itu benar2 mnghemat atau tidak ???
ReplyDeletesalam kenal dari basoir surabaya jawa timur lamongan
Definisi "menghemat" nya kudu diarahkan dulu,gan.
DeleteUmumnya menghemat itu dipakai untuk penggunaan sesuatu yg biasanya banyak,menjadi sedikit kurang sedikit.
Misalnya,beli rokok sebungkus isi 12 batang sekian rupiah.
Karena sedang menghemat,belinya 10 batang aja.
Tapi penghematan ala kapasitor bank,analoginya agan beli rokok tetap sebungkus,tetapi belinya di agen langsung,bukankah lebih murah?
Kl gk pake kapasitor bank,itu seperti beli rokok sama pengecer.
Masalahnya,penghematan kapasitor bank sifatnya fluktuatif,kadang naik kadang turun.
Sebenernya kabel mesin cuci harus dicolokin terus ke stop kontak atau harus dilepas setelah mencuci?yg lebih aman dan hemat listrik yg mana?
ReplyDeleteKl grounding mesin terhubung ke tanah,tidak apa2 steker tetap terhubung ke stop kontak.
DeleteKl tidak,resiko tersambar petir gan.
Wah istriku baru beli tuh rp 300,,
ReplyDeleteHe he paling enak di matikan aja semua alat listriknya sebulan gak usah di pakai saya jamin 2000 persen pasti akan murah jadi sebulan di hidupkan sebulan dimatikan wkwkwk gitu aja kok repot wkwkwk
ReplyDeleteSekarang ditawarin 350 keliling kampung saya nih...
ReplyDeleteTrims gan infonya..
Kemaren aq ketipu...350 rb.....sales y ngeyakinin bgt...hikzzzx
ReplyDeleteKulo mau hemat listrik cara yang paling bijaksana adalah mengurangi pemakaian berkala. Atau ganti Lampu rumahan dgn Lampu led; untuk mesin cuci, strika, dispenser, majikom, dst... Pake autostrar
ReplyDeleteSpanyol
ReplyDeleteSeparo nyolong
Yakin dah...
Didenda
Ibu aku juga ketipu nich kayanya ... ibu qu iuga di twrin penghemat letron 350 hrga nya beli 2 jadi 700... soal nya ibu aku sebulan bayar nya 700 ribu.. kta mereka kalau pasang kaya gini bisa bayar jdi 300 kl pasang 2 bisa 200 ribu....dipasang lah letron ini nah pas saya cek tgl 8 september 2018 pembayaran listrik udh 811.545 bikin kaget malah tambah mahal ...pemasangan tgl 1 september 2018 harus nya kl memang hemat tuch bayar listrik udh bisa berkurang byr nya ini malah mahal ya...hemmn
ReplyDeleteBenar Bisa menghemat tp hanya untuk teknologi jadul yg terdahulu..
ReplyDeleteDulu TV masih pake Tabung, start awal TV menyala pasti kenceng makan arusnya.. dulu AC dalam ruangan juga watt tarikan awal gede bgt (bisa sampai 900-1200watt).. kulkas jaman jadul juga tarikan kompresor awal bikin boros listrik...
Namun diera teknologi modern sperti saat ini.. peralatan listrik dirumah udah menggunakan komponen2 yg hemat daya..
Sehingga fungsi Kapsitor Bank yg awalnya berfungsi meredam hentakan awal menjadi sangat kecil fungsinya sebagai penghemat daya..
bisa dibilang mungkin hanya berpengaruh antar 2%-3%saja daya hematnya...
Oh Tuhan
ReplyDelete